Istilah kalimat mengandung unsur paling
tidak subjek dan predikat, tetapi telah dibubuhi intonasi atau tanda baca.
Dalam bahasa lisan dibubuhi intonasi, sedangkan dalam bahasa tulis, hal
tersebut diwujudkan dengan pemakaian tanda baca. Suatu klausa pun dapat menjadi
kalimat tergantung pada intonasi atau tanda baca yang dipakai.
Jika ditinjau dari jumlah klausanya,
kalimat dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Berikut merupakan
ciri-ciri dan contoh dari kalimat tunggal dan majemuk.
Ciri-ciri kalimat
tunggal:
1. Kalimat
yang terdiri atas satu klausa
2. Kalimat
yang hanya mengandung satu unsur subjek dan predikat
3. Kalimat
yang hanya mengandung satu pola kalimat
Ciri-ciri kalimat
majemuk:
1. Kalimat
yang terdiri atas dua atau lebih klausa
2. Kalimat
yang mengandung dua pola S P atau lebih
3. Kalimat
yang mengandung dua pola kalimat
Contoh kalimat tunggal:
-
Ayah membaca koran
-
Ibu membuat teh
-
Andi makan bakso di kantin
Contoh kalimat majemuk:
-
Ketika adzan subuh berkumandang, kami
sudah berada di tempat shalat (kalimat majemuk subordinatif).
Ketika
adzan subuh berkumandang, kami sudah berada di
tempat shalat.
Kw S P S
P Ket
Kalimat majemuk bertingkat
(subordinatif) dengan adanya konjungsi ketika
klausa yang didahului karena maka
subjek pada klausa kedua menghilang.
-
Ahmad tidak masuk sekolah karena
menunggui ayahnya di rumah sakit.
Ahmad
tidak masuk sekolah (merupakan satu kalusa)
S P Pel
Selanjutnya
karena menunggui ayahnya di rumah
sakit.
P O Ket.tempat
ÆS
Kalimat
majemuk terbagi atas tiga, yaitu:
1. Kalimat
majemuk setara. Merupakan kalimat yang etrdiri atas dua klausaatau lebih yang
kedudukannya setara dan secara eksplisit dihubungkan dengan konjungtor (dan, atau,
tetapi).
Contoh:
Ibu memasak di dapur dan Ani menyiram bunga.
2. Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas beberapa klausa yang
kedudukannya tidak sama, yaitu kalimat yang satu menjadi bagian dari klausa
yang lain. Satu klausa sebagai induk dan satunya sebagai anak klausa.
Contoh:
Saya sedang makan malam ketika pengemis itu datang ke rumah.
3. Kalimat
majemuk campuran (kompleks) adalah kalimat yang merupakan campuran antara
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh:
Perampok itu merampok rumah ketika peniliknya pergi ke luar kota dan
pembantunya sedang tidur.
Konjungtor
1. Koordinatif.
Menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya ayau memiliki status
sintaksis yang sama.
2. Subordinatif.
Menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki status yang sama.
3. Korelatif.
Menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintasis yang
sama. Konjungtor ini terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu kata,
frasa, atau klausa yang dihubungkan.
4. Antar
kalimat
5. Antar
paragraf.
I.
Konjungtor
Koordinatif
1) Penamba
hubungan penambahan: dan
Contoh: Saya mencari Nanda dan kamu mencari Rama
2) Penamba
hubungan pendampingan: serta
Contoh:
3) Penamba
hubungan pemilihan: atau
Contoh: Aku yang mengunjungumu, atau kamu yang mengunjungiku.
4) Penamba
hubungan perlawanan: tetapi
Contoh: Dia terus bertanya, tetapi adiknya hanya diam saja.
5) Penamba
hubungan pertentangan: padahal, sedangkan
Contoh: Mereka menderita, sedangkan dia bersenang-senang.
II.
Konjungtor
Subordinatif
1) Menyatakan
waktu: sejak, ketika, selama, sebulan.
Contoh: Andi baru saja pulang ketika mengetahui ayahnya telah meninggal.
2) Menyatakan
syarat: jika, kalau, bila, asalkan.
Contoh: Saya akan menaikkan orang
tua saya haji jika telah memiliki
uang yang cukup.
3) Menyatakan
pengandaian: seandainya, andaikan, sekiranya.
Contoh: Dia akan memaafka kamu seandainya kamu meminta maaf.
4) Menyatakan
tujuan: agar, supaya, biar
Contoh: Rama harus rajin menabung agar dapat menaikkan orang tuanya haji.
5) Menyatakan
konsetif: walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun
Contoh: Pekerjaan ini tetap harus
dilanjutkan walaupun hanya dengan sedikit tenaga kerja.
6) Menyatakan
perbandingan: seakan-akan
Contoh:Dia memandangi saya ketakutan seakan-akan
saya adalah hantu.
7) Menyatakan
sebab: sebab, karena, oleh karena
Contoh: Hari ini, saya tidak dapat ke kampus karena sakit.
8) Menyatakan
hasil: sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh: Biaya semakin menipis sehingga pembangunan harus dihentikan.
9) Menyatakan
alat: dengan, tanpa.
Contoh: Petani itu menggemburkan
tanah persawahannya dengan bantuan
kerbau.
10) Menyatakan
cara: dengan, tanpa
Contoh: ibu membersihkan baju kotor adik dengan menguceknya.
11) Menyatakan
penjelasan: bahwa.
Contoh: Dia telah berjanji bahwa dia akan datang besok.
III.
Konjungtor
korelatif
1) Baik……maupun……
Contoh: Baik
Pak Anton maupun anaknya tidak suka
minum kopi.
2) Tidak
hanya….. tetapi juga……
Contoh: Kita tidak hanya harus mengerti, tetapi
juga harus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3) Bukan
hanya…..melainkan juga
Contoh: Bukan hanya pemimpin yang harus menaati peraturan melainkan juga para anggotanya.
4) Demikian….sehingga….
Contoh: Mobil pembalap itu lari demikian cepatnya sehingga mengalahkan mobil-mobil yang lainnya.
5) Sedemikian
rupa…..sehingga…..
Contoh: Adik mengerjakan tugasnya sedemikian rapih sehingga gurunya senang memeriksa pekerjaannya.
6) Apa(kah)….atau….
Contoh: Tidak ada yang tahu apa(kah) dia akan berhasil atau
tidak.
7) Jangankan…..pun…..
Contoh: Jangankan
orang tuanya, orang lain pun dia
hormati.
IV.
Konjungtor
antar kalimat
1) Walaupun
demikian
Contoh: Kami tidak setuju dengan
keputusannya. Walaupun demikian kami
tetap menghormati apa yang telah dia putuskan.
2) Kemudian
Contoh: Mereka ke toko kain untuk
membeli kain sebanyak 5 meter. Kemudian
mereka singgah di supermarket untuk membeli perlengkapan bulanan.
3) Selanjutnya
Contoh: Ibu menggunting kain-kain
itu sesuai dengan pola yang telah dibuatnya. Selanjutnya, dia menjahit pinggir setiap kain agar guntingannya
tidak berantakan dan lebih mudah dijahit menjadi baju.
4) Selain
itu
Contoh: Pak Didi menderita penyakit
malaria. Selain tiu, dia juga mengidap kencing manis atau diabetes mellitus.
5) Sebaiknya
Contoh: Setelah pelajaran berakhir,
adik langsung pulang ke rumah. Sebaliknya,
aku harus tetap di sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
6) Akan
tetapi
Contoh:Keadaan memang sudah mulai
aman. Akan tetapi, kita harus tetap
waspada.
7) Namun
Contoh: Dia telah dikeluarkan dari
penjara. Namun, dia harus tetap
melapor ke kantor polisi setiap bulannya.
8) Dengan
demikian
Contoh: Acara terakhir
dipersembahkan oleh para mahasiswa jurusan Sastra Indonesia. Dengan demikian, berakhirlah acara
tersebut bersamaan dengan berakhirnya persembahan tadi.
9) Oleh
karena itu
Contoh: Belakangan ini banyak orang
yang terjangkit penyakit demam berdarah. Oleh
karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ikut
terjangkit.
10) Oleh
sebab itu
Contoh: Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi
setiap umat muslim di dunia. Oleh sebab
itu, kita harus senantiasa menjalankannya.
V.
Konjungtor
antar paragraf
1) Berdasarkan
latar belakang tersebut di atas
2) Sehubung
dengan masalah tersebut
3) Berkaitan
dengan masalah tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar